Spring In Love

picsart_04-21-06.31.34.png

Title : Spring in Love

Author : Fera Annita

Cast(s) : Seo Joo-Hyun, Lu Han

Support Cast(s) : Find by Yourself

Genre(s) : Romance, Fluff, Alternate Universe (AU)

Rated : Teens

Length : 1/1

Poster Art : xiaoluseobaby.tumblr.com

DISCLAIMER : FANFICTION AND STORYLINE IS COPYRIGHT BY ME. CAST(S) IS BELONG TO GOD, THEIR PARENTS AND MANAGEMENT.

== SPRING IN LOVE ==

Musim semi identik dengan wewangian bunga dengan beraneka ragam yang baru saja bermekaran setelah musim dingin berlalu. Seohyun, nama gadis yang kini tengah menghirup aroma bunga Tulip yang baru saja datang pagi ini tersenyum. Hari ini adalah hari kedua puluh sejak musim semi di mulai, sudah pasti banyak bunga yang bermekaran di sepanjang jalan kota Seoul.

“Memikirkan sesuatu, Seohyun?” tanya Chorong, gadis lain yang seumuran dengan Seohyun saat melihat sahabatnya tengah dalam suasana hati yang sedang berbahagia. “Apa kau memikirkan kekasihmu, Nyonya Oh?”

Seohyun memutar bola matanya malas saat mendengar kata ‘kekasih’ terucap dari mulut Chorong. “Sudah ku bilang, hubunganku dengan Sehun sudah berakhir. Sehun sudah di jodohkan dengan teman sekolahku dulu yang bernama Hayoung dan dia sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara kita jadi semuanya berakhir begitu saja.”

“Begitu saja?” Chorong mendelik mendengar penjelasan Seohyun. “Mungkin aku tak mengenal Sehun ataupun gadis itu, tapi aku mengenalmu Seohyun. Kau bukan gadis yang selalu terlibat pertengkaran dengan kekasihmu jadi kau salah besar jika kau menganggapku percaya dengan ucapanmu jadi jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Chorong melipat kedua tangannya di depan dada meminta penjelasan kepada sahabatnya.

Seohyun menghela nafasnya pelan. Sulit memang berbohong di hadapan Chorong, gadis itu memiliki perasaan yang peka jadi salah besar jika kau bisa berbohong di hadapannya.

“Baiklah aku mengaku,” sahut Seohyun pasrah. “Dia yang memutuskan hubunganku dengannya, ia bilang jika ia sudah tidak mencintaiku. Tapi itu bukanlah alasan yang sebenarnya, jauh sebelum sekarang di belakangku ia juga menjalin hubungan dengan teman-teman sekolahku yang lain. Hayoung, Yerin, Eunha adalah salah satu kekasih Sehun yang lain selain aku.”

“Astaga,” Chorong menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Seohyun. “Aku sama sekali tak menyangka jika Sehun seperti itu. Ku pikir ia adalah pria yang setia kepada kekasihnya.” Gumam gadis itu seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Awalnya ku pikir juga seperti itu tapi ternyata aku salah besar menilainya.” Ucap Seohyun tersenyum miris meratapi kesalahannya yang percaya begitu saja kepada mantan kekasihnya.

Lonceng pintu berbunyi membuat Seohyun dan Chorong menolehkan kepalanya kepada pintu. Tampak seorang pria berwajah tampan memasuki toko dan ekor matanya menelusuri bunga yang berada di etalase toko.

“Hey, Seohyun ayo jangan bersedih. Bersemangatlah seperti bunga matahari dan layani pembeli itu.” Ucap Chorong menepuk pundak Seohyun seraya mengedipkan sebelah matanya jahil.

Seohyun hanya mendecakkan lidahnya mendengar ucapan Chorong. Temannya memang selalu bersemangat menghadapi masalah.

“Agashi, apa yang bisa ku bantu?” tanya Seohyun sopan membuat pria itu menoleh kepada gadis di sampingnya. Dahinya berkerut melihat Seohyun, seolah sedang mengingat-ingat masa lalunya membuat gadis itu kebingungan dengan tingkah pria itu.

“Seohyun?” gumam pria itu pelan. “Kau Seohyun, kan?”

== SPRING IN LOVE ==

“Eh? Jadi kalian berdua itu saling mengenal?” ucap Chorong dengan tak percaya jika Luhan, pria yang berada di samping Seohyun ternyata adalah kenalan lama gadis itu.

“Aku saja hampir tak mengenalnya.” Ucap Seohyun seraya memukul lengan Luhan pelan.

“Hey hey jangan memukulku,” ucap Luhan meminta Seohyun untuk tidak memukul lengannya. “Kau pasti tak mengenalku karena aku tak menggunakan kacamata besar dan rambut yang selalu ku belah pinggir dengan rapi, bukan?”

“Tentu saja, bodoh,” sahut Seohyun gemas. “Kau Luhan, salah satu kutu buku yang belasan kali di tolak oleh gadis di sekolah kita karena menurut mereka penampilanmu terlalu konyol. Bagaimana bisa kau berubah seratus delapan puluh derajat seperti ini?” Seohyun memperhatikan penampilan Luhan saat ini dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Tidak ada lagi kacamata berbingkai besar yang bertengger di tulang hidung pria itu. Tak ada lagi rambut belah pinggir yang di sisir rapi layaknya penampilan tahun tujuh puluhan. Semua itu kini di gantikan oleh sosok Luhan yang berbeda saat masih sekolah, pria itu kini melepas kacamatanya dan mengikuti tren model rambut yang sedang berkembang pada masa kini. Benar-benar tak bisa dipercaya.

“Hey ralat, hanya ada satu gadis yang tidak menolakku ataupun tidak menerimaku.” Ucap Luhan melipat kedua tangannya di depan dada.

Dahi Seohyun berkerut. “Siapa? Adakah orang seperti itu di angkatan kita?” tanyanya penasaran.

Luhan memilih untuk tak menjawab pertanyaan Seohyun selain pria itu hanya melukiskan senyuman yang penuh arti di wajahnya.

== SPRING IN LOVE ==

Pukul sepuluh malam adalah waktu bagi Haru Florist tutup. Haru, atau dalam bahasa Jepang yang berarti musim semi adalah nama yang di pikirkan Seohyun dan Chorong saat membuka toko bunga tersebut.

“Seohyun, maaf tapi aku pulang duluan. Minseok sudah menungguku di Taman, kasihan jika ia mati kedinginan karena menungguku.” Ucap Chorong seraya terburu-buru memasukkan barang miliknya ke dalam tasnya.

“Kau pasti ada kencan dengan Minseok,” ucap Seohyun tersenyum jahil. “Benar bukan dengan apa yang aku katakan?”

Mendengar ucapan Seohyun yang menggodanya membuat kedua pipi Chorong memanas. “K-kau…” ucapnya terbata-bata kesulitan menyusun berbagai kata untuk menjadi sebuah kalimat.

Seohyun tertawa melihat reaksi Chorong. “Sudahlah cepat temui Minseok dan berkencanlah.” Ucapnya seraya mengibaskan tangannya beberapa kali.

“Ck…. Kau ini.” Gumam Chorong. “Sampai jumpa besok, Seohyun.” ucapnya bergegas pergi.

Seohyun menghela nafasnya pelan seraya tersenyum tipis melihat tingkah Chorong yang terburu-buru menyusul kekasihnya. “Tapi memang kenyataannya mereka memang serasi, saling melengkapi satu sama lain.” Gumam Seohyun memakai mantelnya dan meraih tas miliknya.

Setelah memastikan jendela dan pintu belakang sudah terkunci dengan benar, gadis itu lalu keluar dari Toko dan hendak mengunci pintu. Saat ini ia sangat ingin pulang ke Apartemennya dan beristirahat.

“Hey Seohyun..” ucap seseorang memanggilnya, membuat Seohyun menoleh kepada asal suara. Dari kejauhan ia melihat Luhan melambaikan tangannya beberapa kali dan berjalan mendekati gadis itu.

“Luhan,” gumam Seohyun pelan. “Apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya.

“Aku kebetulan hanya berjalan-jalan di sekitar sini,” ucap Luhan menggaruk kepalanya canggung. “Dan aku tak sengaja melihatmu keluar, apa kau baru saja menutup Tokomu?”

“Ya, Toko baru saja tutup.” Ucap Seohyun seraya menganggukkan kepalanya.

“Hm..” Luhan menggumam pelan. “Mau berjalan-jalan sebentar denganku?”

== SPRING IN LOVE ==

Seohyun benar-benar tak mengerti dengan dirinya sendiri, yang mau begitu saja saat Luhan mengajaknya untuk berjalan bersama. Entah apa yang ada dalam otaknya, apakah wewangian bunga di Toko adalah penyebabnya atau mungkin genggaman tangan Luhan yang hangat menggenggam tangannya membuatnya merasa nyaman.

“Apa yang kau lakukan sejak kita sama-sama lulus sekolah?” tanya Seohyun membuka pembicaraan untuk mengusir keheningan di antara mereka berdua.

“Aku?” Luhan tampak sedikit berpikir. “Hanya pulang ke China dan melanjutkan sekolahku di sana.”

“Hanya itu?” Seohyun mengerutkan dahinya. “Lantas, apa yang kau lakukan kembali ke Korea?”

“Untuk menemui seseorang,” jawab Luhan tersenyum menatap Seohyun. “Kau ingat jika aku pernah berkata ada seorang gadis yang tidak menerimaku sebagai kekasihnya ataupun menolakku, bukan? Aku berencana untuk menemuinya.”

“Eoh?” Seohyun bergumam. “Tapi bagaimana bisa kau menemuinya sedangkan sudah hampir sembilan tahun sejak kita lulus sekolah, sudah pasti ia tak akan mengingatmu.”

“Kau percaya kepada keajaiban, bukan?” sahut Luhan. “Kau boleh percaya kepada ucapanku atau tidak, tapi aku sudah menemuinya.”

“Eh?”

“Seohyun?”

Gadis itu menoleh saat namanya merasa di panggil oleh seseorang, namun sekujur tubuhnya segera membeku saat melihat sosok yang memanggilnya. Mantan kekasihnya, Sehun bersama dengan teman sekelasnya dahulu bernama Hayoung.

Rupanya gosip itu memang benar kenyataannya jika Sehun dan Hayoung memang menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Lihat saja, tangan Hayoung tertaut melingkari lengan Sehun seolah mengatakan jika pria itu adalah miliknya seorang.

“Se-Sehun?” ucap Seohyun pelan, berusaha mengontrol dirinya sendiri.

“Lama tak berjumpa, Seohyun.” sahut Hayoung ramah – atau lebih tepatnya berusaha untuk ramah kepada mantan kekasih yang kini menjadi kekasihnya.

“Wah tak ku sangka kau cepat menemukan kekasih, Seohyun,” ucap Sehun melirik sekilas kepada tangan Luhan dan Seohyun yang bertautan. “Ku pikir orang membosankan seperti kau tidak akan mudah menemukan kekasih, ternyata aku salah menduganya.”

Tangan kiri Seohyun terkepal saat Sehun mengatakan hal itu, terlebih Sehun berkata dengan nada yang mengejek dirinya. Apakah ia sangat membosankan sehingga Sehun mencampakkannya begitu saja dan tanpa ada penyesalan sedikit pun di benaknya?

‘Buk!’

 

Baru saja gadis itu berusaha mengendalikan dirinya sendiri, terdengar suara pukulan yang memaksa Seohyun untuk melihatnya. Luhan memukul Sehun tepat di wajahnya.

“Ya! Apa yang kau lakukan?” protes Sehun kepada Luhan yang tanpa ada apapun tiba-tiba memukul wajahnya.

“Ini balasan untukmu, Oh Sehun,” ucap Luhan dengan nada bicara yang dingin. “Seohyun adalah gadis yang mampu menjadi dirinya sendiri, hanya kau masalahnya yang tidak mencintai Seohyun dengan tulus.”

“Kau..”

“Ayo kita pergi, Seohyun.” ucap Luhan menarik tangan Seohyun pergi menjauh dari tempat itu dan Sehun.

“Oppa,” gumam Hayoung melihat bekas lembam yang di timbulkan akibat pukulan Luhan. “Jika kau tidak mencintai Seohyun dengan tulus membuatmu merasa bosan, apa kau juga akan melakukan hal yang sama kepadaku?”

Sehun memilih diam tak menanggapi ucapan Hayoung.

== SPRING IN LOVE ==

“Kenapa kau membelaku?” tanya Seohyun saat ia bersama Luhan sampai di Apartemen miliknya dan saat ini mereka berada di Ruang Tamu. “Kau tahu, seharusnya kau tak perlu melakukan hal itu.”

“Kenapa?” sahut Luhan. “Aku hanya tak menyukai saat Sehun berkata jika kau membosankan.”

“Mungkin itu memang kenyataannya jika aku adalah sosok yang membosankan.” Ucap Seohyun tersenyum tipis menertawai dirinya sendiri.

Luhan segera menggelengkan kepalanya. “Kau salah, Seohyun,” ucap Luhan membantah ucapan Seohyun. “Jika kau adalah sosok yang membosankan aku tak mungkin datang ke Korea untuk menemuimu setelah sembilan tahun berlalu.”

“Eh?” Seohyun sama sekali tak percaya dengan apa yang baru saja Luhan katakan.

“Orang yang tidak menerimaku atau menolakku sebagai kekasih adalah kau, Seohyun,” ucap Luhan memegang kedua tangan Seohyun seraya menatap kedua mata gadis itu. “Aku memang tak berani mengutarakan perasaanku saat kita masih sekolah dahulu, karena kau terlalu ramah dan bersikap lembut kepada semua orang. Saat kau dan Sehun berpacaran, kau tahu apa yang aku lakukan?”

Seohyun menggelengkan kepalanya tak tahu apa jawaban dari pertanyaan Luhan.

“Aku tak berani untuk mendekatimu, hanya melihatmu dari kejauhan. Saat kau tertawa kepada teman-teman sekelas kita, saat kau mengobrol dengan Sehun atau saat kau membaca buku sendirian di Perpustakaan. Aku sadar jika aku tak cocok denganmu saat itu, untuk itu aku berusaha mengubah penampilanku agar aku bisa bersamamu. Perasaanku tak berubah sedikitpun dahulu maupun sekarang.”

Jujur saja, Seohyun sama sekali tak mampu berkata apapun saat mendengar ucapan Luhan. “Luhan, kau..” Seohyun bergumam pelan.

Pria itu menghela nafasnya pelan. “Aku tahu seharusnya aku tak datang ke Korea untuk menemuimu, maaf sudah membuatmu bimbang. Aku akan pulang sekarang.” Ucapnya bangkit berdiri dan hendak berjalan menuju pintu depan.

“Tunggu,” Seohyun menahan tangan Luhan membuat pria itu terdiam dan menatap Seohyun. “Kenapa kau tak mengatakannya dari dulu? Kenapa kau hanya diam saja saat itu?”

“Kau tahu alasannya, Seohyun. Aku sudah mengatakannya.”

Seohyun segera menggelengkan kepalanya. “Bukan itu yang aku tanyakan, kenapa kau tak menahanku saat aku berpacaran dengan Sehun? Kenapa kau membiarkanku merasa sakit karena dia?”

“Maaf, Seohyun. Aku tak pantas denganmu saat itu.”

“Apa karena penampilanmu saat itu membuatku berpikir jika kau tak pantas untukku? Kau salah besar jika menganggapku hanya memandang seseorang dari sebatas penampilan.”

“Tunggu, Seohyun. Kau..” Luhan menatap Seohyun dengan tatapan tak percaya. Meski gadis itu tak mengatakannya dengan jelas tapi ia sangat tahu apa yang di maksudkan oleh Seohyun.

“Luhan, jika perasaanmu masih sama dengan dulu jangan pernah membuatku merasakan sakit yang pernah ku rasakan akibat Sehun.”

Luhan segera menarik Seohyun untuk bangkit berdiri dan memeluknya erat dalam dekapannya. “Tidak akan pernah Seohyun, aku berjanji tak akan pernah melakukan itu.”

“Jangan pernah meninggalkanku lagi.”

“Tidak akan pernah aku lakukan, Seohyun,” pria itu mengusap punggung Seohyun yang bergetar berusaha untuk menenangkan gadis itu. “Kehilanganmu sama saja membuatku merasa di Neraka, kau percaya kepadaku Seohyun aku akan membuktikannya. Aku mencintaimu.” Ucap Luhan mengecup kening Seohyun dengan lembut.

== SPRING IN LOVE ==

“Ya! Ya! Jangan pamerkan kemesraan kalian berdua di sini.” Chorong mengungkapkan protes saat Luhan membantu Seohyun memilihkan bunga untuk di jadikan rangkaian bunga.

“Kenapa?” Luhan menjulurkan lidahnya mengejek. “Seohyun adalah kekasihku, dan kau juga bisa melakukannya saat kau berdua dengan kekasihmu.”

Raut wajah Seohyun seketika memerah saat Luhan mengatakan kata ‘kekasih’. “Ya! Kau bilang kau berniat membantuku bukan untuk menggodaku atau membuat Chorong iri.” Ucap Seohyun memukul tangan Luhan pelan.

“Itu hanya bonus di samping aku bisa bersamamu, Nyonya Lu.” Sahut Luhan tertawa.

“Ya! Jangan memanggilku seperti itu.”

“Kalian berdua cepat bekerja dengan benar!”

END

3 tanggapan untuk “Spring In Love

Tinggalkan komentar